DENGAN ANAK SMA
PetikPisang69 - Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku ( Arman ) mengajakku menemaninya transaksi dengan temannya ( Heru ). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya.
Arman adalah teman kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah. Heru adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya ( saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi ! ).
Februari 2016 yang lalu Heru menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung ( Heru sudah mengetahui perihal bisnis Arman sebelumnya ) milik orang tuanya kepada Arman, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Arman tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Arman mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Heru menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Arman diperkirakan membelinya karena Heru seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.
Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Arman berangkat menuju rumah Heru di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Heru melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Heru yang amat luas dan indah,
“ Betapa kayanya orang tua Heru” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Heru sedang makan.
Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Heru itu seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Heru datang ( saya yang baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Heru memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ). Arman memperkenalkan saya dengan Heru. Setelah itu Heru mengajak Arman masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.
Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu ( saya ) ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini ( pos satpam ). Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tidak melihat mereka lagi.
Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut ( sebenarnya bisa saja saya teriak memanggil nama Arman atau Heru tapi tindakan itu sangat tidak sopan ! ).
Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian selangkangannya.
Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SMP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Heru dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin foto orang tuanya ).
Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Vina kelas 10 C. Masih kelas 10 ! berarti usianya baru antara 15-16 tahun. Lalu saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !.
ngin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam ( BH atau kutang ) di balik dasternya itu !.
Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam ( CD ) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,….
Astaga ! tidak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Luar biasa !
Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung memegangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Vina yang bewarna pink kecoklatan !
Jantung saya kali ini terasa berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Vina sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.
Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Vina kini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Vina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Vina sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja.
Saya mengelus tubuh Vina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya menarik perlahan-lahan CD Vina ke arah bawah hingga lepas. Kini Vina telah telanjang bulat ! Betapa indahnya tubuh Vina ini , gadis kelas 10 SMA yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun !
Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terlihat dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di atasnya . Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya !
Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Vina terbangun ! Saya pun terkejut setengah mati ! Untung Vina tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Vina lalu berkata
“ Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan ?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini !
Lalu saya mengatakan kepada Vina: “ Vina, saya melakukan ini karena Heru yang mengijinkannya !”, kataku yang berbohong. Vina kelihatan tidak percaya lalu berkata
“Tidak mungkin, Heru kakakku !”. Pandai juga dia ! Tapi saya tidak menyerah begitu saja.
Saya mengatakan lagi “ Vina, saya tahu Heru kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat besar ? Apakah kamu tidak kasihan pada Heru ?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong . Vina terdiam sejenak.
Saya berusaha menenangkan Vina sambil mengelus rambutnya. Vina tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu ! Saya mencium pipinya dan berkata
“Saya akan selalu mencintaimu, percayalah !”. Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan “ tugas “ ini ( maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Heru dengan Arman selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh ! ).
Saya langsung mencium mulut Vina dengan rakus. Vina kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Vina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat !
“Sakit kak “ kata Vina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Vina. Saya mengulum dan menggigit pentil Vina lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Vina. Setelah puas, saya membalikkan badan Vina sehingga Vina tengkurap.
Saya jilat seluruh punggung Vina sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Vina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Vina, terasa asin sedikit ! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Vina kelihatan merintih atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Vina, saya remas bagian vagina Vina sambil ia nungging ( posisi saya di belakang Vina ). Vina sudah seperti boneka mainan saya saja !. Setelah puas , saya balikkan lagi tubuh Vina sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Vina dan menyodorkan penis saya ke mulut Vina.
“ Jilat dan kulum !” kataku. Vina ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.
Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.
“Kulum !” kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.
Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Vina menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.
Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Vina, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Vina kelihatan ketakutan juga,
“ Jangan kak, saya masih perawan !”, Nah ini dia ! saya membujuk Vina dengan rayuan-rayuan manis. Vina terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 16 cm dan diameter 5 cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu ! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya !
Vina mencakar tangan saya sambil berkata “ sakitttt !!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Vina ! Sudah sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua ! Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus !
Vina memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.
Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali ! Saya peluk Vina dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya !.
Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Vina ,
“ Vina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Vina hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan pintu masuk.
Sekitar 10 menit kemudian Heru dan Arman turun sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama !
Akhirnya saya dan Arman permisi ke Heru dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Arman puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Heru.
0 Response to "PetikPIsang69 - DENGAN ANAK SMA"
Post a Comment