GODAAN SEMOK MBAK NURUL
PetikPisang69 - Sejak kepindahan kostku ke daerah Depok,aku bertetangga denganKeluarga Pak Rusdi.Pegawai Pemda DKI ini tinggal bersama istrinya danmenantunya yang biasa dipanggil Mbak Nurul oleh para tetangga
Mbak Nurul yang telah mempunyai anak dua itu tinggal bersamamertuanya, karena suaminya mencari nafkah ke Kuwait hampirsetahun yang lalu. Usia Mbak Nurul aku taksir sekitar 30 tahunan,atau tepatnya 31 tahun ketika aku tak sengaja mendengar salah seorang ibu
tetangga menanyakan usia menantu Pak Rusdi ini.
Satu hal yang menarik dari menantu Pak Rusdi ini,adalah pakaian yang dikenakannya sehari hari.Ibu muda ini selalu berpakaian menutup rapat sekujur tubuhnya kecuali wajahnya dan telapak tangannya. Ibu Muda beranak dua ini selalu kulihat memakai jilbab yang lebar dan pakaian yang panjang longgar hingga mata kaki,bahkan sepasang kakinya selalu kulihat memakai kaos kaki kadangkala berwarna krem atau putih.Sebenarnya aku tidak terlalu memperdulikan menantu Pak Rusdi yang kelihatan alim itu,namun kalau aku berangkat kuliah,aku sering ketemu Mbak Nurul pulang dari belanja di pasar.Setiap kali bertemu,Mbak Nurul selalu menyapaku ramah dan melempar senyum manisnya yang membuat aku menyadari Mbak Nurul mempunyai paras wajah yang cantik.Wajah wanita tetanggaku yang selalu terbalut jilbab lebar ini mirip sekali dengan aktris Marissa Haque.
Satu setengah bulan sudah aku kost di Depok,dan kadang kala aku berpikiran tentang Mbak Nurul yang cantik itu.Apakah Mbak Nurul tidakmerasa kesepian ditinggal begitu lama oleh suaminya,namun meliha Mbak Nurul yang alim itu aku nggak berani berpikir kotor kepada wanita ini.”Keindahan yang tersembunyi”gumamku kalau mengingat Mbak Nurul yang berwajah mirip aktris Marissa Haque,namun tubuhnya selalu tersembunyi dalam pakaian dan jilbab panjangnya yang rapat.
Tubuh Mbak Nurul pun kulihat cukup tingi untuk ukuran wanita,aku pernah melihat ibu muda ini sama tinggi dengan Pak Rusdi ketika dia berjalan bersama Pak Rusdi,dan aku tahu tinggi mertua Mbak Nurul ini 165 cm,berarti tinggi Mbak Nurul juga 165 cm.
Senja itu aku baru pulang dari praktikum kimia.Hari sudah mulai gelap,termasuk daerah di sekitar kostku.Waktu aku lewat di samping rumah Pak Rusdi,aku melewati salah satu jendela di rumah Pak Rusdi yang memang sedang diperbaiki.Mungkin karena sedang diperbaiki,jendela itu tidak tertutup sempurna.Aku melihat ada beberapa lubang kecil pada jendela yang tengah diperbaiki itu dari sinar lampu dalam rumah yang keluar lewat lubang-lubang kecil itu.Melihat lubang-lubang kecil itu timbul rasa isengku untuk mengintip ke dalam.
Dengan hati-hati aku segera menempelkan mataku pada lubang- lubang kecil tersebut,beberapa saat kemudian aku menemukan lubang yang cukup besar untuk mengintip.Ternyata jendela tersebut adalah jendela sebuah kamar,entah kamar siapa.Beberapa saat aku mengintip melalui lubang tersebut,namun keadaan kamar yang terang benderang itu terlihat sepi.Ketika aku hendak mengakhiri aktivitas mengintipku,tiba-tiba aku melihat pintu kamar itu terbuka dan aku lihat seorang masuk ke dalam kamar.Aku belum begitu jelas siapa orang itu,namun setelah orang itu sampai ke tempat yang lebih terang aku baru melihat ternyata orang tersebut adalah seorang wanita muda.Agaknya wanita itu baru selesai mandi ketika aku melihat rambut panjang ikalnya yang basah serta handuk yang melilit tubuhnya.Sesaat aku heran, karena aku tak mengenal dan tak pernah melihat perempuan berkulit putih ini sebelumnya Namun sekejap kemudian darahku terkesiap ketika aku mengamati wajah perempuan ini lebih seksama.
“Mbak Nurul!!”desisku tertahan.Wajah cantik Mbak Nurul yang mirip Marissa Haque teramat mudah dikenali.Tubuhku sesaat menggigil menyadari perempuan yang tengah kuintip ini adalah Mbak Nurul yang alim berjilbab itu.Aku tak pernah melihat tubuhnya kecuali hanyawajahnya yang terbalut jilbab lebar serta telapak tangannya yangputih terlihat halus.Namun saat ini perempuan berjilbab itu aku lihat
hanya berlilitkan handuk pada tubuhnya.Mendadak timbul keinginankuuntuk mengintip Mbak Nurul yang agaknya hendak berganti pakaiansetelah dia mandi.Dengan berdebar-debar aku berusaha lebih jelasmelihat melalui lubang kecil tersebut,namun aku harus kecewa karenadari lubang pengintip itu,aku hanya mampu melihat tubuh Mbak Nurul sampai dari kepala sampai kepinggangnya karena pandangan dari sebagian lubang pengintip itumemang tertutup sebuah lemari buku. Walaupun hanya sebagian tubuhMbak Nurul yang terlihat,tubuhku sudah menggigil menahanbirahi.Mataku membuka lebar-lebar ketika aku lihat Mbak Nurul melepashanduk putih yang melilit tubuhnya.Aku yakin tubuh menantu Pak Rusdisaat ini telanjang bulat.Sayangnya aku hanya mampu melihat dari kepalanya hingga ke pinggangnya.
Aku menelan ludah berkali-kali melihat keindahan tubuh Mbak Nurulyang terlihat lewat lubang pengintip.Mataku lekat menatap leherjenjang ibu muda ini yang terlihat mulus menggiurkan,lantas matakumenyusuri ke bawah hingga kulihat sepasang buah dada Mbak Nurul yangtelanjang. Nafasku mulai terengah dan kemaluanku pun mulai tegang ketika mataku lekat di dada Mbak Nurul .Sepasang payudara ibu mudayang cukup montok ini masih terlihat kencang,walaupun tidak sekencangpayudara seorang perawan.Kulitnya yang putih mulus dengan puting susuyang kecoklatan membuat buah dada Mbak Nurul terlihat menggiurkan danmembangkitkan birahiku Namun aku hanya mampu menikmati keindahanpayudara Mbak Nurul saja,karena ketika mataku menyusuri ke bawahpayudaranya,lemari buku sialan itu menghalangi pandanganku,padahalaku tahu Mbak Nurul tengah telanjang bulat saat ini.Nafasku terengah-engah melihat Mbak Nurul yang kemudian mengenakan BH untuk menutupisepasang buah dadanya yang sedang menjadi santapan mataku.Akumengakhiri keasyikanku ketika Mbak Nurul telah mengenakanpakaian,sebuah jubah panjang berbunga-bunga.Akhirnya aku kembali ketempat kostku yang terletak di samping rumah Pak Rusdi dengan birahiyang memuncak.Rasa seganku kepada Mbak Nurul yang berjilbab ituberganti rasa birahi yang membakar.Ketika aku di kamar, aku mengocokkemaluanku sembari membayangkan kedua buah dada Mbak Nurul kulihattelanjang tadi.Aku membayangkan yang sedang mengocok-ngocokkemaluanku adalah tangan Mbak Nurul dengan dada montoknya yangtelanjang…mmm..aku cuma bisa mendesah-desah dan menggigit bibirkumenahan nikmat.,sampai akhirnya aku mencapai puncak kenikmatankuketika tubuhku bergetar hebat disertai muncratnya air mani kentaldari ujung penisku dan eranganku menyebut nama wanita tetanggakuitu ,membayangkan keindahan yang kuintip tadi.
“Ohhhh..mmm..ahhhh…sshhh h.. Mbaak
Nuruuullll…ahhhhh..enaaaaakk kk..ahhhhhhh!!!”desahku di di ujung kenikmatanku sebelum aku tergeletak lemas. .Sejak saat itu rasa seganku kepada wanita berjilbab ini lenyap justruaku selalu membayangkan tubuh Mbak Nurul dalam onaniku.Aku mengkhayalkan keindahan tubuh di balik pakaian jubah panjang dan jilbab lebar yang selalu dikenakan ibu beranak dua ini.
0 Response to "PetikPisang69 - GODAAN SEMOK MBAK NURUL"
Post a Comment